


Berangkat dari keinginan lebih sehat, semesta seolah membuka jalan. Yoesi pun mulai berkonsultasi dengan Janti Wignjopranoto, salah satu temannya di komunitas pencinta tari Jawa Purwakanthi tentang pola makan vegan.
Saat Ruma Manis bertanya tentang apakah dia pernah sekolah khusus menu-menu vegan, Yoesi pun membernarkan. ”Awalnya nyoba resep dari Google dan akun-akun Instagram vegan dari luar negeri. Lalu sempat sekolah online di Rouxbe,” kata Yoesi.
Pada praktiknya, pola makan vegan menurut Yoesi tidak terlalu merepotkan. ”Untuk mengganti protein hewani dalam menu sehari-hari bisa menggunakan nuts, beans, seeds, dan sayuran hijau seperti asparagus, bayam, brokoli, kembang kol, kale, dan jamur,” kata Yoesi.
Menjalani gaya hidup vegan membuat tubuh Yoesi punya tenaga ekstra dan lebih tenang. Kalaupun ingin meningkatkan daya tahan tubuh bisa mengonsumsi aneka berries atau daun ketumbar. Mengapa daun ketumbar? Karena ternyata daun ketumbar berguna untuk menurunkan kadar gula darah, mendetoksifikasi racun, mengurangi kecemasan, menyembuhkan masalah pencernaan, dan bahkan mencegah osteoporosis dan batu ginjal!
Agar lebih fit saat puasa Ramadan, Yoesi lebih fokus untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks agar badan tidak lemas. Selain itu, saat berbuka Yoesi juga masih bisa menikmai menu ta’jil Klening atua Klepon Kuning yang terbuat dari labu kuning.

Berikut cara pembuatan Klening.
Labu kuning dikukus lalu dimashed, kemudian dicampur tepung ketan putih. Banyaknya tepung tergantung dengan kadar air si labu kuning. Taburkan sedikit sea salt. Hingga adonan mudah untuk dibentuk bulatan.
Sebelum dibentuk bulatan, isi adonan dengan irisan gula jawa. Sementara proses membuat bulatan berlangsung, rebus air dengan potongan pandan supaya wangi. Setelah mendidih, rebus labu kuning yang sudah dibentuk bulat sampe mengambang. Kemudian tiriskan. Lalu taburkan kelapa parut yang sebelumnya sudah dikukus menggunakan pandan dan dikasih sea salt sedikit. Klening siap dihidangkan.